Mengenal Kehilangan Pendengaran Dini

Kata Mutiara. Kehilangan pendengaran dini tentu menjadi salah satu masalah yang mestinya dapat dihindarkan oleh setiap orang. Sebagai satu dari lima alat indra, pendengaran menjadi sangat penting untuk dapat berkomunikasi dengan baik dengan orang lain. Berikut ini adalah pembahasan tentang kehilangan pendengaran dini.
Ada dua jenis kehilangan pendengaran. Kehilangan konduktif biasanya terjadi akibat kelainan telinga luar, seperti impaksi serumen, atau kelainan telinga tengah, seperti otitis media atau otosklerosis. Pada keadaan seperti itu, hantaran suara efisien melalui udara ke telinga dalam terputus. Jenis kedua, kehilangan sensoris, melibatkan kerusakan koklea atau saraf vestibulokoklear.
Gejala kehilangan pendengaran
  1. Deteriorisasi wicara. Individu yang bicara dengan bagian akhir kata tidak jelas atau dihilangkan, atau mengeluarkan kata-kata bernada datar, mungkin karena tidak mendengar dengan baik. Telinga memandu suara, baik kekerasan maupun ucapannya.
  2. Keletihan. Bila individu merasa mudah lelah ketika mendengarkan percakapan atau pidato, keletihan bisa disebabkan oleh usaha keras untuk mendengarkan. Pada keadaan ini, individu tersebut menjadi mudah tersinggung.
  3. Acuh. Individu yang tak bisa mendengar perkataan orang lain, mudah mengalami depresi dan ketidaktertarikan terhadap kehidupan secara umum.
  4. Menarik diri dari sosial. Karena tak mampu mendengar apa yang terjadi di sekitarnya menyebabkan individu dengan gangguan pendengaran menarik diri dari situasi yang dapat memalukannya.
  5. Rasa tak aman. Kehilangan rasa percaya diri dan takut berbuat salah menciptakan suatu perasaan tak nyaman pada kebanyakan orang dengan gangguan pendengaran. Tak ada seorangpun yang mengiginkan untuk mengatakan atau melakukan hal yang salah yang cenderung membuatnya nampak bodoh.
  6. Tidak mampu melakukan keputusan-prokrastinasi. Kehilangan kepercayaan diri membuat seseorang dengan gangguan pendengaran sangat kesulitan untuk membuat keputusan.
  7. Kecurigaan. Individu dengan kerusakan pendengaran, yang sering hanya mendengar sebagian dari yang dikatakan, bisa merasa curiga bahwa orang lain membicarakan dirinya atau bagian percakapan yang berhubungan dengannya sengaja diucapkan dengan lirih sehingga ia tidak dapat mendengarkan mereka!
  8. Kebanggaan semu. Individu dengan kerusakan pendengaran berusaha menyembunyikan kehilangan pendengarannya. Konsekwensinya, Ia sering berpura-pura mendengar padahal sebenarnya tidak.
  9. Kesepian dan ketidakbahagiaan. Meskipun setiap orang selalu menginginkan ketenangan, namun kesunyian yang dipaksakan dapat membosankan bahkan kadang menakutkan. Individu dengan kehilangan pendengaran sering merasa terasing.
  10. Kecendrungan untuk mendominasi pembicaraan. Banyak individu dengan kerusakan pendengaran cenderung mendominasi percakapan, mengetahui bahwa selama pembicaraan terpusat padanya sehingga ia dapat mengontrol maka ia tidak akan melakukan kesalahan yang memalukan.

This entry was posted in . Bookmark the permalink.

Leave a reply